“Belajarlah bahasa asing, karena dengan belajar bahasa asing kita dapat membuka jalan ke seluruh dunia”
Bagaimana jadinya kalau
Oktoberfest diadakan di Surabaya? Berikut adalah hasil wawancara dengan direktur Wisma Jerman, Frau Birgitte (ibu Birgitte).
Oktoberfest adalah pesta rakyat tahunan
yang diadakan pada akhir September dan awal Oktober. Pesta rakyat ini berkaitan
dengan pesta panen. Saat bulan September dan awal Oktober petani Jerman sudah
mulai mendapatkan hasil panen, lalu mereka merayakan kegembiraan mereka dengan
mengadakan pesta.
Oktoberfest sudah diadakan lebih dari 100 tahun, dan
merupakan pesta rakyat terbesar di dunia. dalam acara ini terdapat banyak
sekali makanan khas Jerman dan yang paling identik denagn Oktoberfest adalah
bir. “Jadi setelah acara itu, banyak sekali orang mabuk” terang Frau Birgitte. Tetapi menurutnya itu bukanlah hal yang negatif. makanan khas Oktoberfest adalah
kue Pretzels dan kaki babi yang dipanggang, Frau Birgitte menambahkan, “Orang
Jerman kalau makan tidak ada babi, tidak enak”. Dan banyak sekali mainan
anak-anak, sehingga dalam pesta rakyat itu tidak hanya dihadiri oleh orang tua
saja tetapi juga anak-anak hingga orang tua. Tarian khas Jerman pun mengiringi meriahnya Oktoberfest ini.
Jadi bisa dibayangkan betapa ramainya pesta rakyat terbesar tersebut.
Berbeda Oktoberfest di Jerman dengan di Wisma Jerman Surabaya kemarin, dengan konsep Open House yang bertujuan untuk
membuka pengetahuan masyarakat tentang Jerman, acara ini disiapkan cukup lama
yaitu sekitar 6 minggu. Acara ini adalah yang pertama kali diadakan di Wisma Jerman. Acara serupa sebenarnya sudah pernah diadakan si Surabaya yang
berlokasi di Ciputra. Rencananya Oktoberfest juga akan diselenggarakan di
Ciputra pada tangga 12-13 Oktober. Acara di tempat ini kebanyakan dihadiri oleh
pelajar yang ingin menggali ilmu tentang Jerman. Tak ketinggalan paduan suara
kebanggaan SMA N 15 Surabaya, Libels Voice, turut meramaikan acara.
penampilan musik warga Wisma Jerman |
Sejak pagi bangunan yang
dekat dengan bambu runcing ini sudah penuh sesak oleh pengunjung, Disana
terdapat pameran poster hasil karya murid-murid Wisma Jerman dan juga ada makanan khas
Jerman yang bisa kita coba dengan harga yang cukup murah, makanan yang
disajikan beragam seperti Wurst (sosis), Kartoffelsalat (salad kentang),
Frikadelle (perkedel daging), Apfelschorle (soda apel) dan sebagainya. namun
karena antusias pengunjung yang begitu tinggi sehingga dalam beberapa jam saja
makanan yang disediakan nyaris habis, sehingga ketika ditanya tentang kesannya
atas antusias penduduk Surabaya, Direktur Wisma Jerman ini menjelaskan, “Saya senang
sekali, tetapi saya takut kehabisan makanan". Di
penghujung wawancara kemarin Frau Birgitte sempat bepesan kepada generasi muda
saat ini “Belajarlah bahasa asing, karena dengan belajar bahasa asing kita dapat membuka jalan ke seluruh dunia” terang direktur yang sudah mahir berbahasa
Indonesia ini. (Ningrum&Febri)
0 komentar:
Post a Comment